Tuesday, 24 May 2016

Museum Purbakala Trinil

Museum Purbakala Trinil yang telah mendapatkan pengakuan unesco sebagai peninggalan zaman kuno terletak di Dukuh Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Museum Purbakala Trinil berada sekitar 5 kilometer arah utara dari jalan raya Solo-Surabaya. Untuk menuju museum ini, dari Kota Ngawi dapat menggunakan jasa bus umum arah Solo begitu juga sebaliknya. Turun di gapura besar yang menjadi penanda menuju Museum Trinil. Dari gapura tersebut,dapat mencarter ojek untuk sampai ke museum dengan menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Pada halaman museum, sengaja dikonsep sebagai taman bermain lengkap dengan patung-patung hewan purba. Di halaman museum juga terdapat bangunan pendopo yang dapat digunakan para pengunjung untuk beristirahat.

Selain itu, yang menjadi pokok utama pada halaman museum adalah terdapat tugu peringatan yang dibangun oleh ilmuwan Belanda Eugene Dubois, sebagai tanda lokasi ditemukannya fosil langit-langit tengkorak dan tulang paha atas manusia Jawa "Pithecantropus Erectus" yang menjadi andalan dari Situs Trinil.
Kemudian, memasuki museum, pengunjung akan langsung berada di ruang utama pameran yang dipenuhi dengan fosil-fosil hewan dan tumbuhan purba. Fosil-fosil tersebut ditata apik dalam almari kaca lengkap dengan papan informasinya. Di antaranya adalah, fosil beberapa bagian tubuh dari gajah purba, kerbau purba, banteng purba, dan masih banyak lagi.

"Sementara, untuk fosil tulang tengkorak manusia purba, yang dipamerkan hanya duplikatnya saja. Sebab yang asli telah dibawa ke Negara Belanda," ujar Juru Pelihara Museum Trinil Ngawi, Catur Hari Gumono.

Menurut dia, koleksi fosil yang ada di Museum Trinil sangat banyak, sekitar 1.500 fosil. Sayangnya, jumlah koleksi tersebut, baru sekitar 1.000 fosil yang sudah diteliti dan teridentifikasi.

"Sisanya masih disimpan di gudang yang sekaligus menjadi kantor Museum Trinil. Fosil-fosil tersebut sebagian belum diapa-apakan sejak ditemukan," terang Catur.

Adapun, hal yang membuat belum ditelitinya ratusan fosil tersebut karena keterbatasan tenaga ahli yang ada di museum setempat. Sejak berdiri pada tahun 1991, Museum Trinil tidak mempunyai tenaga konservasi ataupun arkeolog yang bisa meneliti setiap fosil yang ditemukan.
Harga tiket untuk memasuki Museum Trinil adalah Rp.5000,-Tiket ini dibayarkan di pos penjaga yang terdapat di luar museum sudah termasuk tiket pakir kendaraan anda.
Berikut foto – foto musim trinil



                             Penemu fosil




Manusia Purbakala

                                           Kepala bagian manusia purba kala

                                          Kepala bagian depan manusia purba kala




                              Proses manusia 

                             

                            
fosil gigi gajah


                              
Peta Indonesia zaman dahulu






Tri Yono Narsis

0 comments:

Post a Comment